Wednesday, January 05, 2005

Rapuh

RAPUH

“ On and on the rain were fall like tears from a star, like tears from a star
On and on the rain were say, how fragile we are, how fragile we are…”
- Sting -

Dan angin pun mengalir lirih diantara tangis-tangis yang berderai dari wajah-wajah penuh kesedihan dan kehilangan. Tidak ada yang menyangka bahwa bencana ini akan terjadi , semua begitu cepat dan tiba-tiba saja merubah segalanya. Merubah kota-kota dan desa-desa menjadi lautan tubuh-tubuh tak bernyawa.

Seorang ibu terduduk di tepi jalan di sisi tubuh kaku gadis ciliknya yang cantik, sambil menangis lalu mendekap erat mayat itu kedadanya seakan ingin membagi detak jantung kehidupan kepada sang buah hati, seakan ingin memberi kehangatan kepada tubuh yang dingin.

Seorang anak laki-laki meraung-raung memanggil ibu dan bapaknya, menggoyang-goyangkan tubuh keduanya seakan menyangka mereka sedang lelap tertidur, namun mata-mata mereka tak juga berkedip, bahkan tubuhnya pun tiada bergerak , anak itu terlalu lugu untuk tahu bahwa inilah kematian.

Semua yang hidup di tempat ini sama-sama menangis ,sama-sama meratapi kepergian orang-orang tercinta untuk selama-lamanya dan tak kan kembali. Alam menangis dan hujan pun turun dari langit kelabu yang tersayat duka, rintik gerimis yang menyirami tempat ini, mengecup yang mati, mengelus yang hidup seakan berkata tetaplah tabah, jangan pernah menyalahkan Tuhan atas segala bencana yang menimpa. Istighfar dan mohon ampun atas segala kesalahan dan kekhilafan. Ternyata pada kenyataannya kita memang rapuh dan tak berdaya di hadapan Sang Kuasa. How fragile we are, how fragile we are.


0 Comments:

Post a Comment

<< Home